Secuil Cerita dari Film Animasi Jumbo

Secuil Cerita dari Film Animasi Jumbo

Daftar Isi

Film Jumbo, animasi keren yang pernah bu Windi lihat selama menjadi orang tua. Tidak ragu, Bu Windi juga mengajak sang buah hati yang berusia 6 tahun lebih untuk menonton film Jumbo.

Alhamdulillah, terealisasi pada lebaran day 4 , tepatnya hari kamis tanggal 3 April 2025. Inilah, review film Jumbo. Simak dan baca sampai akhir ya, teman pembelajar.

Part 1 : Review Film Jumbo "Don yang sering dibully oleh teman bermainnya"

Don, anak kecil yang suka didongengi oleh orang tuanya sebelum tidur. Tentang kesatria kecil yang hebat menuju pulau impian. 

review jumbo


Pemandangan indah, Don selalu tidur cepat dan haus dongeng dari ayah dan ibunya. Don selalu minta diceritakan kisah dari ayah dan ibunya. Sampai-sampai, Don terlelap dan kadang membual dengan mata terpejam, tapi mulutnya komat-kamit mengucapkan apa yang tidak disadari.

Sabarnya sang ibu, meneruskan cerita dari buku dongeng yang ditulis khusus untuk Don.

Pada suatu hari , Don bermain bola kasti bersama teman-temannya di lapangan. Salah seorang temannya memukul bolanya hingga melambung tinggi. " Biar aku yang menangkapnya, Don berlari kencang.

Cukup lama bola itu terlempar, berpindah satu tempat ke tempat yang lain. Sejauh itu Don berusaha lari tanpa putus asa mengejar bola. 

"Ketemu", Don teriak bersemangat.

"Selesai Don, permainannya selesai. Ujar seorang temannya".

"Besok, aku tidak mau lagi bermain bola dengan Don, pasti kalah". 

"Don mencoba memahami keadaan, namun, terus saja di bully teman-temannya."

"Nurman, kenapa teman-teman tidak mau bermain denganku ?, tanya Don "

"Karena kamu lelet orangnya. Lambat"

Don sedih. Mencoba menepis dan beranjak dari tempat. 

Part II : Pentas Seni Seruni

Pentas seni akan ditutup hari ini juga jam 5 sore. Nurman dan Mae, sahabat baik Don, mencoba membujuknya untuk daftar. Don tidak percaya diri. Karena Don selama ini tidak pernah diapresiasi oleh teman-temannya. Nurwan justru memberikan semangat, jika bisa membuktikan kepada teman-teman, Don akan dianggap hebat oleh semua

Namun, Don bingung. Apa yang hendak dipentaskan. 

Buku dongeng peninggalan ayah dan ibu Don, menjadi ide pentas seni seruni. Yeay, "aku akan membacakan dongeng ini dipanggung nanti, Don berteriak keras"

Qodarulloh, teriakan itu membuat Atta iri. Lantas, buku dongeng itu direbut paksa oleh Atta dan dimasukkan ke tasnya.

Don bertambah sedih. Dia mati kutu karena ide utamanya dirampas oleh Atta. Di sebuah gudang kosong, Nurman, Mae dan Don berdiskusi untuk mempersiapkan pentas seni. Mereka bagi tugas. Konsepnya, ada di Mae.

Dalam proses latihannya, datang Meri. Roh gadis kecil yang masih gentayangan karena terpisah oleh arwah papa dan mamanya. Ada manusia yang mengusik makan orang tuanya, hingga Meri harus bekerja keras mengambil radio yang menangkap arwah orang tuanya.

film animasi jumbo

Meri diberi kalung melati. Jika melati itu semua layu, Meri tidak bisa berkumpul dengan arwah papa dan mamanya.

Meri, meminta bantuan Don, Nurman dan Mae untuk membantu menemukan radio lawas itu. Awalnya, Don tidak sepakat dengan permintaan Meri, karena Don juga harus pentas. Nurman dan Mae mencoba menawar dan meminta agar permintaan Meri disetujui Don.

Sepakat untuk saling bantu, Don akan dibantu Meri untuk pentas dan Don juga akan bantu Meri menemukan radio yang menangkap arwah papa dan mamanya, jadi impas.

Mae, Meri, Nurman dan Don giat latihan. Hingga pentas malam itu tiba, penonton dibuat takjub oleh pertunjukkan tim Jumbo. Suara merdu Meri dan Don menyanyikan lagu yang ditulis oleh ayah dan Ibu Don mencairkan suasana.

Tepuk tangan memenuhi isi lapangan. kemeriahan muncul. Hingga tiba pengumuman pemenang, Tim Jumbo lah the winnernya.

Part III : Misi Pencarian Orang tua Meri

Perjanjian Don dan Meri berhenti sampai disini. Setelah kemenangan diraih, Don justru bersikukuh untuk fokus ke pertunjukkan berikutnya.

Nurman dan Mae kecewa. Don mengingkari janjinya kepada Meri. "Ya sudahlah Don, aku akan cari orang tuaku sendiri, ketus Meri"

Semenjak itu, Don dijauhi oleh Meri, Mae dan Nurman.

Jika kamu ingin di dengar orang lain, maka jadilah pendengar yang baik. "Dulu, oma juga begitu,menjadi pendengar yang baik untuk cerita teman-teman oma. Oma punya banyak teman". Obrolan oma dan Don saat Don dijauhi oleh teman-temannya.

Semenjak itu, Don paham. Egonya menurun.

Esok hari, jendela kamar Don dilempari batu oleh seorang. "Nurman, Mae!. Pikir Don". Setelah jendela dibuka, ternyata Atta.

Atta menemui Don, untuk bekerja sama. Atta mengaku, kalau dia iri kepada Don. Punya banyak teman dan saling support. Sedangkan aku ?", Atta menyampaikan isi hatinya. Itulah kenapa, Atta bersikap jahat kepada Don. Setelah pengakuan itu, Don dan Atta jadi saling memaafkan dan berkolaborasi. Menyatukan misi untuk menolong Meri dan membebaskan kakak Atta yang di bawa paksa oleh pak kades.

"Roh peri kecil, keluarlah"

Meri yang tertidur pulas, akhirnya bangun. Melihat roh papa dan mamanya. Pak Kades berhasil menipu Meri. Arwahnya hanya pancingan saja.

Don berteriak, Meri jangan ikuti itu bukan papa dan mama kamu.

Perebutan Radio lama yang digunakan Pak Kades mengusik arwah orang tua Meri berhasil membuat suasana jadi tegang. Ide jebakan Mae berhasil membuat Pak Kades terjatuh, radio itu diambil Don.

Don berlari kencang, sambil mengotak atik mencari tombol yang tepat untuk menghentikan misi pak Kades. Saling berkejaran. Hingga akhirnya, Meri berhasil dikeluarkan Don setelah tombol radio dipencet pas di saluran yang tepat.

Tak berhenti disitu, Pak Kades tidak terima. Menyalahkan Don dan teman-temannya karena merasa tidak adil. Dulu, arwah istri pak Kades dimusnahkan tidak ada yang peduli. Sekarang, biar setiap orang yang meninggal juga ikut merasakan apa yang aku rasakan. Kuburan mereka hancur. Kalimat kesal Pak Kades yang ternyata membuatnya terjebak dalam panggungnya sendiri. Kalimat ketus itu dilontarkan dan disaksikan warga langsung. Akhirnya, Pak Kades ditangkap.

Meri berhasil bertemu dengan arwah orang tuanya dan kembali keperistirahatannya dengan tenang. 

Akhir Kata

film jumbo


Film Jumbo yang keren. Buah karya animator Indonesia yang patut di support. Belum afdhol jika belum nonton langsung. 

Apa yang aku ceritakan disini cuma sepenggal saja. Ku lanjut dengan review filmnya di next artikel ya.

Posting Komentar