Peran Jurnalis di Sekolah

Peran Jurnalis di Sekolah

Daftar Isi
Bapak Tirto Adhi Soerjo (T.A.T) dikenal sebagai bapak jurnalis pertama di Indonesia. Sepak terjangnya yang sangat diakui oleh masyarakat, kala itu. Membuat namanya harum. Meski harus melewati berbagai rintangan untuk berhasil maju.

Tahun 1901, pemilik nama lengkap Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Sorjo ini telah mengkibarkan dunia pers Indonesia dengan rekam jejak yang membanggakan. Beliau ditetapkan sebagai bapaknya pers pada tahun 1973. Sekaligus dinobatkan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia (termaktub dalam Keppres RI No. 85/TK/2006). Kegigihan yang patut diapresiasi, meski dalam kondisi Indonesia masih di jajah, Raden Mas Djokomono tetap berkiprah sesuai passionnya.

Bersama pribumi, menerbitkan Soenda Berita, buah karya pak T.A.T , koran harian yang beliau ciptakan untuk bacaan masyarakat kala itu. Pada masa kolonial belanda. Disusul medan prijaji (1909), koran mingguan yang di dalamnya tak hanya menggunakan bahasa Indonesia, tapi juga menggunakan bahasa melayu.

Perhelatan dalam mengembangkan dunia pers, tak hanya berhenti disitu saja. Lahir percetakan Medan Priyayi (1909), sungguh, tekadnya untuk memajukan bangsa melalui dunia pers, sangat amat nyata. Itulah kenapa, sebagai generasi muda, perlu tahu akan hal ini dan yuk, ikut menjadi bagian dari pers dengan melanjutkan perjuangannya melalui ekstra jurnalistik.

Tentang Jurnalistik di Sekolah


Tentang jurnalistik, tepatnya ekstra jurnalistik yang ada di sekolah menjadi salah satu bidang yang sangat kekinian. Ilmu yang dipelajari, akan tetap berguna dan digunakan selama teknologi terus berkembang.

Pada tulisan ini, Bu Windi ingin mengajak teman pembelajar mengetahui peran jurnalis di sekolah.

Ekstra Jurnalistik di Sekolah

Ekstra gratis yang ada di sekolah dan boleh diikuti oleh siswa dari tiap jenjang. Biasanya, yang lebih aktif siswa kelas tujuh dan delapan. Kelas sembilan, fokus ke akademikya karena mau lulusan.

Ekstra jurnalistik ini lebih banyak prakteknya ketimbang teori. Wadah untuk membantu peserta didik mengembangkan potensinya baik berupa tulisan, memfoto dan edit menggunakan aplikasi.

Karya, menjadi suatu hal wajib yang harus dikerjakan oleh peserta jurnalistik. Potensi-potensi yang dikembangkan, akan tetap digunakan untuk kebutuhan yang ilmunya tidak semuanya di dapatkan di bangku kelas.

Jika berita yang kita ketahui di media sosial, televisi dan radio adalah buah karya para wartawan maupun jurnalis, nah, segala info di sekolah yang di publish di media sosial yang dipunyai sekolah yang meracik semuanya adalah buah karya tim jurnalistik. Idealnya begitu.

Apa kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik?

Berbasis menggunakan perangkat. Mudahnya, perangkat yang sering digunakan untuk kegiatan ekstra jurnalistik adalah ponsel/ setan gepeng. hhhe. Jadi terbawa setan gepeng kalau menjelaskan dampak negatif handphone bagi Gen Z.

Oke, balik lagi.

Pembelajaran yang dilakukan setiap hari jum'at, pukul 13.00-14.00 di sekolah (ku), lebih bersifat santuy. Belajar mengenai cara menulis dengan gaya story telling, mudah dipahami dan memikat pembaca. Menulis berita, editing video, teknik memfoto, bikin design dan lainnya.

1. Menulis Berita

peserta didik diminta untuk membaca koran yang ada di perpustakaan. Diskusi dan berusaha untuk menulis berita sesuai kemampuan.

2. Editing Video

Peserta didik memanfaatkan aplikasi cap cut, inshot, kinemaster, dengan memilih salah satu sebagai media untuk editing video. Membuat video motivasi berdurasi maksimal 2 menit kemudian diupload di media sosial. Disertai caption menarik dengan gaya story telling.

3. Teknik Memfoto

Peserta didik akan belajar teknik memfoto yang baik menggunakan handphone.

4. Bikin Design

Menggunakan aplikasi canva, medibang, atau aplikasi lain yang dikuasai.

Diatas, merupakan gambaran materi yang akan kamu dapatkan jika bergabung di ekstra jurnalistik spidela.

Biasanya, peserta didik yang tergabung dalam ekstra jurnalistik, tetap akan ada ruang untuk mengasah keterampilanmu dengan mengikuti ajang lomba. Baik yang diutus sekolah, di media sosial dan lainnya. Untuk mendapatkan manfaat ilmu yang kamu dapat, terasah apa tidak, ya kembali ke pribadi masing-masing. Setelah dapat ilmunya, dipraktekkan apa tidak ?

Apa saja tugas seorang jurnalis?

Tidak perlu takut, kamu bakal eksis dalam berbagai kegiatan atau tidak. Pasalnya, segala kegiatan yang di adakan sekolah, tim yang meliput acara pastinya ya tim jurnalistik dan tim dari sekolah (yang ditunjuk).



Meliput acara upacara, berbagai kegiatan di lingkungan sekolah, wawancara dan lainnya. Untuk lomba FLS2N, biasanya juga ada lomba yang diikuti peserta jurnalistik. Sejatinya, seorang jurnalis bergerak untuk melakukan penelitian, wawancara, mencari sumber berita yang valid untuk laporan berita/ tulisan.

Bukan suatu hal yang menyeramkan atau bagaimana, justru ada banyak ilmu terkait yang akan teman pembelajar dapatkan.

Menjadi Jurnalis yang dipercaya dan handal

Handal, bukan berarti kamu sudah expert (ahli) dari temanmu yang lainnya. Modal ketelatenan, mau belajar, mau praktek dan mau berproses menjadi penilaian terbaik terutama bagi diri sendiri.

Menjadi jurnalis yang dipercaya. Menjalankan tugas dengan baik dan ikhlas. Aktif di berbagai kegiatan dan percaya diri. Menjadi jurnalis, tidak boleh membiasakan diri menjadi pribadi yang “pemalu”. Butuh tampil di depan umum. Lantaran hal itu, menjadi jurnalis di sekolah harus punya karakter yang bisa dipercaya.

    Jujur
      Bertanggung jawab
        Amanah
          Bisa kerja dalam tim
            Mempunyai skill berkomunikasi yang baik
              Bisa ngomong
                Rajin hadir di setiap pertemuan

                Siap Menjadi Jurnalis di Sekolah ?

                Menjadi bagian dari tim jurnalistik spidela adalah pilihan yang tepat. Bagi peserta didik yang tidak mau gerak banyak seperti olah raga, dan kamu adalah tim mager yang suka berlama-lama di depan gadget. Bergabung di ekstra jurnalistik saja. Biar magermu ada manfaatnya. Bukan hanya sekedar nutul-nutul (mencet-mencet_ gadget.

                Lebih dari itu, hobimu akan tersalurkan dan tepat pada tempatnya. Dengan tetap berproses ya. Tidak bisa ujug-ujug alias instan. Karena ini adalah skill, yang akan semakin bagus jika diasah terus.

                Yuk, menjadi bagian dari tim jurnalistik di spoidela!















                Referensi Pendukung
                https://www.lspr.ac.id/apa-itu-jurnalis-dan-tugasnya/
                harum.https://warta.dinus.ac.id/2023/02/22/mengenal-bapak-pers-indonesia-tirto-adhie-soerjo/










                Posting Komentar