Manfaat Mengetahui Gaya Belajar Siswa Gen Z dan Tantangannya - Kreatif dan inovatif, ciri yang melekat pada Generasi Z. Dalam menggunakan teknologi, Generasi Z sangat lihai dalam memanfaatkan internet. Jika tidak ada pembatasan atau kesadaran diri, penggunaan internet justru cenderung menjerumuskan.
Penggunaan teknologi, turut mempengaruhi gaya belajar generasi Z. Aktif, interaktif dan kolaboratif. Akan terasa sangat menjenuhkan, jika metode belajar yang digunakan oleh guru lebih bersifat konvensional. Sebab, siswa jaman sekarang, telah lebih dulu mengenal teknologi sejak mereka kecil.
Generasi digital native. Generasi yang sejak kecil sudah terpapar aktivitas gadget
Melalui aktivitas belajar, siswa akan mendapatkan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat. Namun, dalam prosesnya, setiap siswa mengalami pengalaman yang berbeda. Untuk memahami suatu materi, ada yang membutuhkan waktu singkat. Ada juga yang membutuhkan waktu lama.
Hal ini, bergantung pada gaya belajar siswa yang digunakan. Sekonsisten apa, siswa berpikir, menyerap informasi dan memecahkan masalah akan suatu hal yang dipelajari
Gaya Belajar Siswa
Adalah suatu cara yang ditempuh oleh seseorang untuk menyerap informasi dari lingkungannya. Pada dasarnya, gaya belajar itu dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang. Terbiasa mendengarkan musik/podcast, seseorang akan lebih mudah menangkap informasi melalui indera pendengarannya.
Gaya belajar, turut memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan siswa menangkap informasi secara menyeluruh. Minimal, informasi yang didapatkan bisa disimpan dalam memori otak dalam jangka tertentu.
Dalam penelitian Ibnu,dkk, seorang yang berhasil menemukan gaya belajarnya, ternyata 52% dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diraih. 48%nya, dipengaruhi oleh hal lainnya.
Memudahkan siswa dalam menyerap informasi. Poin penting yang perlu digaris bawahi. Sebab, jika terdapat kendala dalam menyerap informasi, yang ada kejenuhan akan dirasakan.
Aktivitas belajar, dilakukan seenaknya. Berdalih tak bisa mengerjakan. Mudah mengantuk bahkan bisa mendatangkan emosi karena tidak bisa mengerjakan tugasnya akibat tak paham dengan materinya.
Dampaknya, cukup banyak ya. Lantaran hal itulah, setiap siswa perlu tahu gaya belajar apa yang cocok untuk masing-masing dirinya.
Macam-Macam Gaya Belajar
Gaya Belajar Visual
Gaya belajar yang lebih banyak memanfaatkan indera penglihatannya. Ciri-cirinya :
- Mudah mengingat informasi, dari apa yang dia lihat
- Lebih suka membaca ketimbang dibacakan
- Cenderung menyukai tempat yang sepi untuk belajar (tidak suka keramaian)
- Lebih suka mencatat
- Dalam menyerap informasi, cenderung suka dengan gambar, banyak warna dan tampilan video atau simbol-simbol
Gaya belajar Auditori
Gaya belajar yang lebih banyak mengandalkan indera pendengaran. Ciri-cirinya :
- Senang mendengarkan ceramah, podcast audio
- Lebih senang membaca dengan disuarakan keras, ketimbang lirih
- Cepat menangkap informasi dengan cara berbicara, berdiskusi dan menjelaskannya
- Tidak bisa belajar di tempat yang ramai dan berisik
Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar yang lebih dominan menggunakan gerakan dalam menyerap informasi agar cepat mengingatnya
- Senang belajar dengan banyak melakukan praktik
- Lebih suka dengan aktivitas yang melibatkan dengan gerakan tubuh
- Lebih cepat menghafal dengan berjalan atau melihat
- Biasanya, cenderung lebih suka dengan pelajaran olahraga, praktikum dan sejenisnya.
- Selalu ingin bergerak, tidak bisa berdiam diri
Learning by Doing
Gamified Learning
Blended Learning
Collaborative learning
Manfaat Mengetahui Gaya Belajar Siswa Gen Z
Tantangan Pendidikan Gen Z
Selama Gen Z bertumbuh, perkembangan teknologi akan menyertai. Luasnya akses informasi serta beragam budaya yang ada, butuh kebijakan ketat dan filterisasi yang mumpuni oleh generasi Z sendiri.
Dalam hal ini, pemerintah, masyarakat, dan orang tua terlibat di dalamnya. bagaimana mencetak Generasi Z menjadi generasi penerus yang bisa membawa kenyamanan dan kualitas terbaik dari bidang pendidikan.
Pendidikan, harus mampu memberikan wawasan yang utuh terkait isu lingkungan, kesehatan mental dan ketidaksetaraan. pendidikan yang adil, adalah pendidikan yang tidak membeda-bedakan generasinya. Dalam hal sosial, ekomomi dan budaya.
Pendidikan yang bijak, generasinya peduli terhadap isu lingkungan yang mana, tugas generasi Z adalah meneruskan dan merawat bumi ini tetap nyaman untuk dihuni.
Pendidikan yang berkualitas, pendidikan yang mana generasinya memiliki kesehatan mental yang baik. terbebas dari tekanan pekerjaan, terbebas dari tekanan apapun yang mengganggu. Dalam hal ini, dukungan, bimbingan serta konseling sangat dibutuhkan.
Referensi Pendukung
- https://radarbangkalan.jawapos.com/news/2313440076/mengenal-generasi-z-karakteristik-gaya-belajar-dan-tantangan-pendidikan-di-indonesia?page=2
- http://kkn.undip.ac.id/?p=345290
- https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/7-gaya-belajar-siswa-yang-guru-wajib-tahu
- https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/view/3816#:~:text=Gaya%20belajar%20berpengaruh%20signifikan%20terhadap,tidak%20di%20analisis%20dalam%20model.
Ilmu yang makin berkembang makin memberikan wawasan pada guru dalam memahami karakter anak didiknya. Termasuk tipe belajarnya sehingga output yang dihasilkan makin berkualitas. Kereen yaa artikelnya. Makasih lho mba..😊🙏
BalasHapusBiar gurunya juga tepat menerapkan metode mnegajar bagi Gen Z sekarang. Maklum, Gen Z sekarang aktif, kalau mereka bosen, bisa berulah meski di ruangan ada guru
HapusAku setuju kalau salah satu cara belajar yang efektif adalah dengan mengetahui gaya belajar kita. Karena gaya belajar setiap orang tidak bisa disamakan. Ini juga sebenarnya yang sedang aku alami. Faktanya, gaya belajar yang cocok itu tidak bisa ditemukan dalam waktu satu malam, maupun satu hari. Tapi itu proses, yang harus melewati fase trial dan error. Jadi, tidak ada istilah gagal dalam belajar, yang ada hanyalah belum menemukan gaya belajar yang cocok.
BalasHapusDan stimulasi yang diberikan selama ini. Kadang, murid belum peka cara belajarnya, untuk menemukan butuh bantuan orang lain
HapusGaya belajar ini banyak ragamnya ya Bu guru, kita tinggal menyesuaikan dengan sang anak, yg mana yg sesuai. TFS Bu...
BalasHapusiya bu, untuk memudahkan guru dan murid dalam mentransfer ilmu
HapusNah ini aku bangettt yang gen z ini hehehe. Setelah baca ini ternyata tipe belajarku adalah tipe visual
BalasHapushahaha, makin mengenali diri dan semoga sukses belajarnya kak.
HapusGaya belajarnya beragam sekali ya. Dulu aku pernah dikasih tau untuk tahu gaya belajar dengan cepat itu dilihat dari sorot matanya. Kalau matanya sering lihat ke atas berarti dia gaya belajarnya adalah visual.
BalasHapusAku dulu pas tes, gaya belajarnya dominan visual. Tipe gaya belajar gen z emang lumayan bikin otak pendidiknya muter. Setiap materi dan situasi harus menyesuaikan metode pembelajaran, bahkan pendekatannya pula
BalasHapusiya, soalnya mereka cenderung pintar dalam mengoperasikan gadget. kebiasaan itu pula yang mempengaruhi gaya belajar anak gen Z
HapusJadi teringat novel Guru Aini tentang kisah perjuangan bu guru Desi yang mencari cara gaya belajar dan metode pengajaran apapun kepada Aini yang dikenal bebal Matematika. Meski sempat menyerah, akhirnya Bu Guru Desi menemukan metode dan gaya belajar yang sesuai dengan Aini.
BalasHapuswah, harus banget baca novelnya nih kak. Thanks inspirasinya
HapusNano-nano banget rasanya menjadi guru bagi generasi Z atau Gen Z, segala macam upaya telah dicoba masih saja ada yang engga cocok. Terima kasih tipsnya ya mba, jadi PR banget nih bagi semua guru untuk bisa membagi waktu agar semua tipe belajar anak dapat dipraktekkan
BalasHapusIni saya juga masih belajar bu Siti, saling support yuk
HapusProses belajar Gen Z ini tantangannya emang ada sama gadget ya, terbiasa menggunakan gadget jadi ketergantungan. Alhamdulillah masih ada jiwa kompetisinya sehingga mereka juga tidak mudah menyerah dalam belajar.
BalasHapusiya, mengarahkan ke sisi positifnya, biar mereka ada rasa kompetitifnya
HapusMeskipun tidak shahih, ada sebuah hadis tentang pentingnya mendidik anak sesuai jamannya. Nah, bener banget ya, sekarang tuh tantangan terbesarnya ada di gadget. Hampir setiap anak menyukai menggunakan gawai, tugas ortu dan pendidik adalah memahami gaya belajar mereka
BalasHapusiya, parahnya, semakin dilarang, mereka semakin berontak. Kudu ada kata damai. Orang tua yang lebih mengerti anak, karena memang jamannya. Serta memberikan batasan dan pendampingan yang tepat. Ini ada di artikelku berikutnya bu
Hapus